Good
day! Untuk mengawali postingan blog pertama, saya mau sharing pengalaman
menonton langsung Yuzu Indonesia Master Super 100 yang digelar pada tanggal 1
Oktober – 6 Oktober 2019. FYI, untuk tahun ini, Yuzu Indonesia Master Super 100
(atau dulu sebelum diberlakukan nya world tour tournament mulai awal tahun
2018, turnamen ini ada di level GP/Grand Prix) di adakan di GOR Ken Arok yang
berlokasi di Malang Kota Lama, tepat nya di JL. Mayjend Sungkono. Tahun lalu
kalau tidak salah, turnamen Indonesia Master Super 100 ini diadakan di luar
Pulau Jawa, yaitu Bangka Belitung. Tahun ini yang lebih special lagi, beberapa
pemain top Indonesia dan beberapa top pemain dunia juga hadir di Malang!
Seperti Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian di ganda putra, dan ada Zhang Nan
dan Liu Cheng dari China yang merupakan Gold Medalist at World Championship
2017 yang diadakan di Glasgow.
Singkat
cerita, saya hanya menonton Yuzu Indonesia Master Super 100 di babak 32 besar
saja, tepat nya di hari Rabu, 02 Oktober 2019. Maklum, saya berangkat dari
Surabaya dan sore nya memang langsung pulang karena hari Kamis nya ada
keperluan yang tidak bisa ditinggal. Saya naik kereta api dari Stasiun
Wonokromo Surabaya menuju Stasiun Malang Kotalama. Biaya tiket kereta nya pun
sangat murah, total 24.000 pulang pergi, bener-bener terjangkau walaupun memang
naik kereta ekonomi ada nggak enak nya, tapi seenggak nya masih worth it kalau
hanya ke Malang. Dari Surabaya, saya berangkat bersama teman saya, tetapi teman
saya tidak ikut menonton karena teman saya punya kepentingan lain di Malang
juga. Jadilah saya nonton sendirian di GOR Ken Arok.
Saya
berangkat dari Surabaya pada pukul 07.49, dan sampai di Stasiun Malang Kotalama
sekitar pukul 10.45. Setelah sampai Stasiun Malang Kotalama, saya memesan Grab
Car untuk menuju GOR Ken Arok yang letaknya tidak terlalu jauh. Sekitar 22.000
saya habis kan untuk naik Grab Car, itupun saya bagi dua dengan teman saya
karena kita naik Grab Car bareng untuk menuju GOR Ken Arok.
Gambar 1: Hotel Balava persis disebelah Stasiun Malang Kotalama |
Kurang lebih 15 menit
perjalanan dari Stasiun Malang Kotalama menuju GOR Ken Arok. Akhirnya, sekitar
pukul 11.15, saya dan teman saya sampai di GOR Ken Arok dan saya segera membeli
tiket VIP untuk 1 orang seharga 30.000
Gambar 2: Penampakan bagian depan GOR Ken Arok Malang |
Setelah membeli tiket,
saya langsung menuju masuk ke dalam GOR Ken Arok. Tepat didepan gate masuk ke
lapangan, tas kita diperiksa terlebih dahulu. Ketika itu, di tas saya terdapat
roti yang dikasih teman saya di kereta tadi dan lupa untuk saya makan. Lalu
satpam yang memeriksa tas saya tersebut bilang kalau roti saya tidak bisa masuk
ke lapangan. Karena tidak terlalu mempermasalahkan roti, akhirnya saya
memberikan roti tersebut ke satpam. Setelah itu saya langsung masuk ke venue
pertandingan.
Di dalam venue
pertandingan, langsung saya disuguhkan dengan pertandingan ganda campuran
antara Pia Zebadiah Bernadet yang kali ini berpasangan dengan juniornya di Klub
Jayaraya Jakarta, Amry Syahnawi, melawan pasangan dari Singapura. Dan pada saat
saya masuk, posisi permainan sudah berada di game ke 3
Video 1: Match point Pia/Amry lawan Danny/Tan (SGP)
Iya,
Pia Zebadiah merupakan salah satu pemain senior Indonesia spesialis ganda
campuran yang merupakan salah satu pemain favorit saya. Sedikit profil Pia,
beliau sudah menikah dan sudah punya 1 anak. Di umur yang kurang lebih sudah 30
tahun, kak Pia kembali aktif lagi buat main bulutangkis. Hebat nya lagi, skill
nya masih bener bener bagus sebagai playmaker. Salut kak Pia!
Berikut beberapa foto yang saya ambil didalam GOR
Gambar 3: Giant score board |
Gambar 4: Lapangan |
Gambar 5: Flags Participant |
Setelah
pertandingan Pia/Amry selesai, beberapa pertandingan pun berlangsung. Saya menyaksikan
pertandingan beberapa ganda putri pelatnas; yaitu Yulfira Barkah/Agata Imanuela
dan ganda putri favorit saya, Rizky Amelia Pradipta/Della Destiara Haris. Ini merupakan
kesekian kalinya saya menonton mereka langsung. Sebelumnya, saya sudah pernah
menyaksikan mereka bertanding secara langsung di DBL Arena Surabaya dan di GOR
Sudirman Surabaya.
Dikarenakan
jadwal kereta untuk pulang saya jam 16.09, jam 15.00 nya saya keluar dari GOR
dan memesan ojek online untuk menuju Stasiun Malang Kotalama. Kurang lebih
perjalanan 15-30 menit, akhirnya saya sampai di Stasiun Malang Kotalama dan
menunggu teman saya untuk bersamaan pulang ke Surabaya.
Walaupun hanya punya waktu satu
hari untuk menonton langsung Yuzu Indonesia Master Super 100, tetapi satu hari
inipun sangat berkesan karena akhirnya saya keluar kota lagi untuk sekedar
refreshing secara singkat dan bisa melihat langsung olahraga favorit saya,
badminton! That was a one fine day. Terimakasih juga buat teman saya, Dea, yang
mau menemani saya ke Malang walaupun nggak ikut nonton dan punya kepentingan
sendiri, at least selama di kereta bisa tukar cerita tanpa ghibah :)
No comments:
Post a Comment